Jumat, 13 April 2012

5 Musisi Belanda yang Identik Indonesia


1. Daniel Sahuleka
Daniel Sahuleka (lahir di Semarang, 6 Desember 1950) adalah seorang penyanyi Belanda yang berdarah Sunda(Ibu)-Ambon(Ayah). Bakat menyanyinya dicuatkan oleh Rudy Bennett. Daniel tidak banyak menerbitkan album. Beberapa lagunya yang terkenal di Indonesia, antara lain: You Make My World So Colorful yang muncul pada awal 1980-an sebagai salah satu lagu dalam album Daniel Sahuleka (1977) dan “Don’t Sleep Away The Night” yang merupakan singel album dengan judul yang sama pada tahun 1978. Pada awal kariernya sebagai penyanyi rekaman, Daniel bernaung di bawah Polydor (Belanda).

Daniel Sahuleka (sumber: detik.com,uniknya.com)

2. Wieteke van Dort
Nama lengkapnya Louisa Johanna Theodora “Wieteke van Dort” (lahir di Surabaya, 16 Mei 1943; umur 68 tahun) adalah seorang aktris, kabaretis, dan penyanyi dari Belanda. Ia dikenal dari berbagai program televisi untuk anak-anak dan sebagai pembawa acara Late Lien Show dengan persona wanita Indisch.

Wieteke van Dort (Sumber: prosenior.nl,uniknya.com)

Kota kelahirannya, Surabaya, menjadi tempat ia menempuh masa kecilnya hingga memasuki sekolah menengah. Pada saat ia berusia 14 tahun, bersama keluarganya ia berlibur ke Belanda. Pada saat itu, Sukarno, presiden pertama Indonesia, menjalankan kebijakan nasionalisasi sehingga ia terpaksa tinggal di Belanda dan tidak dapat kembali ke Indonesia.
Di tahun 1980-an ia membawakan acara yang bersuasana khas Indo (“Indisch”), kultur yang dikenalnya sejak kecil, yang terkenal, The Late Lien Show. Ia juga merekam cerita dan lagu bertema Indo, dengan bahasa Belanda kreol dialek Indisch. Karena konsistensinya dalam memperkenalkan kultur Indo, pada tanggal 29 April 1999 van Dort dianugerahi penghargaan Ksatria Bintang Jasa Oranye-Nassau.

3. Johanna Louise Gronloh
Johanna Louise (Anneke) Gronloh (lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 7 Juni 1942; umur 69 tahun) adalah penyanyi Belanda-Indonesia. Ia populer di Indonesia, Singapura dan Brunei Darussalam pada awal tahun 1960-an. Ia merilis empat lagu pada tahun 1962, yaitu Buka Pintu, Rambut Hitam Matanya Galak, O Ina Ni Keke, dan Tjerewerewe.

Johanna Louise Gronloh (sumber: wordpress.com,uniknya.com)

4. Barbara Alexandra “Sandra” Reemer
Barbara Alexandra “Sandra” Reemer (lahir di Kota Bandung, Jawa Barat, 17 Oktober 1950; umur 60 tahun) adalah seorang penyanyi Belanda. Ia memiliki darah Tionghoa-Jawa. Ia mewakili Belanda dalam Kontes Lagu Eurovision dalam 3 kesempatan terpisah, bersama dengan Corry Brokken untuk sebagian besar penampilan mewakili negerinya.
Barbara Alexandra "Sandra" Reemer (sumber: wordpress.com,uniknya.com)

Pada tahun 1972, ia menyanyikan Als het om de liefde gaat bersama dengan Dries Holten, menduduki urutan ke-4. Pada tahun 1976, ia menyanyi solo dan dipuji dengan nama aslinya, menyanyikan The Party’s Over, dan menduduki urutan ke-9. Pada tahun 1979, ia disebutkan dengan nama “Xandra” dan menyanyikan Colorado, dan menduduki urutan ke-12.

5. Marco Frank Ferdinand Woesthoff
Marco Frank Ferdinand (Dinand) Woesthoff (lahir di Gorinchem, Belanda, 6 September 1972; umur 38 tahun) adalah vokalis grup musik cadas asal Belanda, Kane. Meskipun berasasl dari Gorinchem, ia kemudian menetap di Den Haag untuk berkuliah. Pada tahun 1998 ia membentuk grup musik Kane, bersama rekannya Dennis van Leeuwen.
Marco Frank Ferdinand Woesthoff (sumber: last.fm,uniknya.com)

Woesthoff beristri Lucy Hopkins asal Britania (menikah Mei 2009); dari hubungan ini lahir seorang putra, Jimi Frank (2006). Sebelumnya, ia pernah menikah (2003) dengan Guusje Nederhorst, seorang aktris Belanda, dan dikaruniai seorang putra, Dean Maddy. Tak lama setelah melahirkan, sang istri meninggal karena kanker payudara. Woesthoff memiliki keturunan Indonesia dari garis ayahnya, yang adalah seorang Indo. (**)

5 Musisi Indonesia yang Mendunia


1. Dougy “The Temper Trap”  Mandagi
Dougy Mandagi resmi menjadi vokalis group band The Temper Trap sejak tahun 2005. The Temper Trap sendiri adalah band ber-genre alternative rock dari Melbourne, Australia. Album perdana mereka, Conditions, diterbitkan tahun 2009 dengan produser Jim Abbiss. Mereka terpengaruh oleh Radiohead, Prince, Massive Attack, The Jester People, dan U2. Band yang digawangi Dougy Mandagi pada vokal/gitar, Lorenzo pada Gitar, Toby pada drum dan Jonathan di Bass ini, karya-karyanya pernah dipakai dalam berbagai soundtrack. Lagu-lagu mereka telah ditampilkan dalam soundtrack video game Rugby 08FIFA 10pes 2011 dan Colin McRae: Dirt 2. Selain itu lagu “Sweet Disposition” tampil dalam teaser trailer film (500) Days of Summer. Lagu ini juga dimainkan dalam film seri Underbelly: A Tale of Two CitiesGreekOne Tree HillSkins90210, dan The Deep End.

Dougy “The Temper Trap” Mandagi (Sumber: bandweblogs.com,uniknya.com)

2. Sandhy Sondoro 
Sandhy Sondoro adalah seorang penyanyi, pencipta lagu dan pemain gitar asal Indonesia yang memulai karier musiknya di Jerman. Sandhy Sondoro lahir dari keluarga yang mencintai musik. Di rumahnya selalu terdengar musik Pop Amerika, Folk, Jazz dan Blues dari permainan gitar ibu atau ayahnya sehari-hari.

Sandhy Sondoro (Sumber: imageshack.us)

Di Indonesia, Sandhy Sondoro mulai bermain musik di sebuah band ketika SMA. Sandhy membawakan lagu-lagu rock dari band Van Halen, Mr. Big atauThe Black Crowes dalam band tersebut. Pada usia 18 tahun ia pergi mengunjungi pamannya di California dan tinggal di sana untuk beberapa waktu. Setahun kemudian ia pergi ke Jerman untuk belajar arsitektur.
Sandy memulai karier musiknya sebagai musisi jalanan di kota Berlin, mengamen di Metro, dan bermain musik dari pub ke pub. Di jalanan Berlin ini pula ia mulai dikenal dan berkenalan dengan sejumlah musisi dan produser. Setelah mengeluarkan album bertitel Why don’t We pada 25 April 2008, pada akhirnya karya musiknya mendapat apresiasi positif di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.

3. Agnes Monica
Pada tahun 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya yang berjudul And the Story Goes, yang kembali melejitkan namanya di industri musik Indonesia. Kesuksesannya di tanah air mendorong Agnes memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional. Pada album keduanya yang dirilis pada tahun 2005, Whaddup A’..?!, ia menggandeng penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi.

Agnez monica (Sumber: korantransaksi.com)

Agnes berhasil meraih penghargaan dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang Asia Song Festival di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2008 dan 2009. Pada album ketiganya, Sacredly Agnezious (2009), Agnes mulai terlibat sebagai produser dan penulis lagu. Pada tahun 2010, ia diangkat sebagai salah satu juri pada ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Agnes juga menjadi salah satu pemandu acara pada karpet merah pegelaran American Music Awards 2010 di Los Angeles, Amerika Serikat. Seiring dengan melesatnya Agnes ke puncak popularitas, penampilan dan gaya berbusananya menjadi tren di kalangan anak muda. Selain sukses secara komersial, Agnes merupakan penyanyi dengan jumlah penghargaan paling banyak di Indonesia. Ia telah memenangkan puluhan trofi, termasuk di antaranya sepuluh Anugerah Musik Indonesia, tujuh Panasonic Awards, dan empat MTV Indonesia Awards.

4. Dira Sugandi
Dira Sugandi  dilahirkan dengan nama Dira Julianti Sugandi, talenta bermusiknya sudah didapatkannya sejak kecil. Pada umur 9 tahun, Dira memenangkan peringkat kedua dalam kompetisi menyanyi anak-anak. Untuk memuluskan karier bermusiknya, lulus dari SMA, dia mengikuti les vokal di Elfa Music Studio. Dan dia memulai kariernya sebagai penyanyi sambil kuliah di Jurusan Musik Pelita Harapan.

Dira Sugandi (Sumber: adalrico.net,uniknya.com)

Dira sudah memiliki pengalaman tampil bersama banyak musisi dan kelompok musik seperti Soulmate, Maestro Big Band, Rika Roeslan, Sova, Imam Praz Quartet, bahkan dengan group musik papan atas dunia seperti Incognito saat mereka datang ke Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Bali, Singapura, Jakarta dan beberapa kota lainnya di luar negeri. Dira juga pernah manggung bersama Keith Martin saat dia datang ke Bandung pada 2005 lalu.
Sekarang, Dira yang pernah berduet bersama Jason Mraz dalam JJF 2009 ini sedang mempersiapkan album solo perdananya yang bekerja sama dengan Bluey dari Incognito sebagai produsernya.

5. Wisnu Witono Adhi
Memiliki masa lalu yang agak kelam karena orang tuanya bercerai, dia diperhadapkan oleh pilihan antara menjadi murid pesantren di Jawa atau ikut ibunya bersama ayah tirinya ke Norwegia. Di Norwegiapun hidupnya tidak semulus yang dibayangkan, karena ia juga harus bekerja untuk meneruskan hidupnya. Sebagai penyanyi kafe membawanya untuk terus mengasah kemampuan vokalnya. Akhirnya pada kontes menyanyi Norwegian Idol tahun 2006, bakat menyanyinya lah yang membawanya melaju hingga ke babak lima besar. Tak tanggung-tanggung, iapun memperoleh kesempatan untuk merilis album debutnya dengan single hits “Love Like That”.(**)

Wisnu Witono Adhi (Sumber: flickr.com,uniknya.com)

5 Grup Band Indonesia yang Mendunia


1. The Tielman Brothers 
The Tielman Brothers adalah sebuah grup musik asal Indonesia.Mereka adalah anak dari Herman Tielman asal Kupang dan Flora Lorine Hess asal Semarang Musik mereka beraliran rock and roll, namun orang-orang di Belanda biasa menyebut musik mereka Indorock, sebuah perpaduan antara musik Indonesia dan Barat, dan memiliki akar di Keroncong. The Tielman Brothers adalah yang band Belanda-Indonesia pertama yang berhasil masuk internasional pada 1950-an. Mereka adalah salah satu perintis rock and roll di Belanda. Band ini cukup terkenal di Eropa, jauh sebelum The Beatles dan The Rolling Stones.

The Tielman Brothers (sumber: kidsklik.com,uniknya.com)

The Tielman Brothers dipercaya lebih dulu memperkenalkan musik beraliran rock sebelum The Beatles. Aksi panggung mereka dikenal selalu atraktif dan menghibur. Mereka tampil sambil melompat-lompat, berguling-guling, serta menampilkan permainan gitar, bass, dan drum yang menawan. Andy Tielman, sangfrontman, bahkan dipercaya telah memopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page atau Ritchie Blackmore.

2. Slank
Slank adalah sebuah grup musik di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 karena bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil menjadi salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta berpengaruh sepanjang masa di Indonesia. Selain itu Slank juga menyandang predikat Indonesia’s Highest-Paid Music Star (bintang musik berbayaran termahal) pada tahun 2008 dan 2009 dengan honor Rp 500 Juta per show. Debut grup band yang satu ini merambah hingga ke berbagai negara seperti Amerika, Jepang, Korea dan negara lainnya.

Slank (Sumber: flickr.com,uniknya.com)

3. Gugun Blues Shelter
Gugun Blues Shelter adalah band Indonesia ber-aliran blues, yang dibentuk Jakarta,Indonesia, pada tahun 2004. Para anggotanya saat ini antara lain Gugun (gitar), Jono (bass) and Bowie (drum). Merka telah merilis tiga album, Get The Bug (2004), Turn It On (2007) dan Gugun Blues Shelter (2010). Aliran musik blues mungkin masih belum populer di Tanah Air. Namun Gugun Blues Shelter, band asal Indonesia, justru mendunia karena genre musik blues. Trio pemusik ini memenangi kompetisi tingkat internasional dan tampil sebagai band Indonesia dan Asia Tenggara pertama di festival musik terbesar di dunia di Hyde Park, London, Inggris, akhir Juni silam.

Gugun Blues Shelter (sumber: jurnallica.com,uniknya.com)

Gugun Blues Shelter memang tak mau setengah-setengah. Kini, mereka bergabung di bawah naungan Grooveyard Record, sebuah label kumpulan dari gitaris top dunia yang bermarkas di Amerika. Album mereka juga sudah dirilis di Negeri Paman Sam, yang hanya dipasarkan di Benua Amerika dan Eropa.
4. Burgerkill 
Burgerkill adalah sebuah band metalcore yang berasal dari kota Bandung, Jawa Barat. Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Mereka menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: Puma yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.

Burgerkill (Sumber: blogspot.com,uniknya.com)

Band ini pernah satu panggung dengan beberapa band luar deperti The Black Dahlia Murder, As I Lay Dying, dan Himsa. Band ini juga menandatangani kontrak dengan Xenophobic Record Australia. Band ini juga akan merilis album baru mereka, Venomous pada bulan Juni 2011.
5. Superman Is Dead 
Superman Is Dead (disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II – Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby Kool sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock sebagi bassis, dan Jerinx sebagai drummer.

Superman Is Dead (sumber: hai-online.com,uniknya.com)

Album keempat yang dirilis tahun 2009 pada mayor label ini mengesankan bahwa semakin dewasanya SID. Masih seperti album sebelumnya, SID tetap mengandalkan lirik sosial dan perlawanan terhadap penindasaan. Album kali ini SID masih memainkan musik punkrock dengan sentuhan rock n’ roll. Album SID ini menuai keberhasilan. Salah satunya adalah SID berhasil diundang keWarped Tour Festival di Amerika Serikat dan melaksanakan tour di beberapa kota di USA. Ini merupakan keberhasilan SID karena merupakan satu-satunya band Indonesia dan band kedua di Asia yang dipanggil ke Warped Tour walaupun album mereka tidak dirilis di USA.
Tambahan:

Mocca
Mocca adalah kelompok musik indie asal Bandung. Grup ini beranggotakan Riko Prayitno (gitar), Arina Ephipania (vokal dan flute), Achmad Pratama (bass), dan Indra Massad (drum). Lagu-lagu Mocca sendiri menggunakan bahasa Inggris dengan warna lagu pop dengan sentuhan swing jazz, twee pop, dan suasana ala 60-an.
Album mereka “My Diary” (2003) dengan label indie “FFWD”,  meldak di pasaran. Lagu-lagu seperti “Secret Admirer” dan “Me and My Boyfriend” menjadi hits di mana-mana. Video klip “Me and My Boyfriend” mendapat penghargaan sebagai “best video of the year” versi MTV Penghargan Musik Indonesia 2003.

Mocca (Sumber: blogspot.com,uniknya.com)

Bahkan mereka menandatangani kontrak dengan salah satu indie records di Jepang, Excellent Records, untuk mengisi satu lagu dalam album yang format rilisannya adalah kompilasi book set (3 Set) yang berjudul “Pop Renaisance”. Ada 3 disc yang diedarkan di Jepang dan Mocca berada di disc no. 2 dengan lagu “Twist Me Arround”.(**)