Kamis, 12 April 2012

5 Peristiwa Gempa dan Tsunami yang Menghantam Indonesia


1.  Gempa Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) 11 April 2012

Gempa kembali mengguncang Aceh, terjadi pada hari rabu 11 April 2012 sekitar pukul 15.38 WIB yang berpusat pada kedalaman 10 kilometer. Gempa dengan kekuatan skala 8,5 skala richter (SR) ini terjadi di 382 kilometer Barat Daya Kabupaten Simeulue Nanggore Aceh Darussalam. Gempa tersebut juga beberapa kali mengalami gempa susulan, sekitar pukul 17.43 dengan kekuatan sebesar 8,1 SR dan pada pukul 18. 52 dengan kekuatan 6,4 SR. Data yang dirilis dari Badan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, Rabu malam menyebutkan, pusat gempa bumi tersebut masih berada di kedalaman yang sama. Selain Indonesia, beberapa negara Asia, Australia dan Afrika pun diberikan peringatan oleh Pacific Tsunami Warning Centre menyusul terjadinya gempa tersebut.
Namun menurut ahli tsunami, Dr Subondono Diposaptono, Gempa Aceh 2004 dan gempa Aceh 2012 ternyata berbeda jauh. “Jika dulu lokasi gempa ada di sepanjang zona subduksi pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia, gempa saat ini berlokasi hanya di lempeng Indo-Australia”. Dengan demikian gempa Aceh yang terjadi kali ini merupakan gempa intraplate, bukan interplate seperti gempa Aceh berkekuatan 9,1 Skala Richter pada 26 Desember 2004. Gempa intraplate tidak menyebabkan tsunami yang besar seperti halnya gempa interplate yang berada di zona subduksi.

2. Gempa  dan Tsunami Gempa  NAD 26 Desember 2004

Masih ingat dibenak kita atas bencana yang mengakibatkan kematian terbesar dalam sejarah. Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudera Hindia, lepas pantai barat Aceh.Gempa yang terjadi pada waktu 7:58:53 WIB ini berpusat pada 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Diantaranya Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
Di Indonesia, gempa ini menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh dan Sumatra Utara.
Secara umum kondisi di Aceh kini semakin baik. Pemerintah daerah yang baru telah terbentuk, pembangunan infrastruktur juga sudah mencapai 60 hingga 70 persen. Ratusan kepala keluarga memang masih tinggal di penampungan, namun sebagian besar sudah menempati rumah bantuan yang disediakan.
3. Gempa bumi Jawa tahun 2006 berkekuatan 7,7 SR

Gempa bumi Jawa Juli 2006 ialah gempa bumi berkekuatan 7.7 versi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) pada skala Richter di lepas pantai Jawa Barat, Indonesia. Terjadi pada 17 Juli 2006. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa, membunuh setidaknya 659 jiwa.
caption: Mall Shapir mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 7.7, Yogya, 2006.Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115 km selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Walaupun hiposenter gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami. Gempa juga dapat dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya.

4.  Gempa bumi Bengkulu tahun 2007 berkekuatan 7,9 SR

Gempa Bumi Bengkulu 2007 memiliki kekuatan 8.4 Mw (skala kekuatan moment) atau 7.9 SR, terjadi pada tanggal 12 September 2007. Pusat gempa terletak kira-kira 10 km di bawah tanah, sekitar 105 km lepas pantai Sumatra, atau sekitar 600 km dari ibukota Jakarta.
Gempa utama ini diikuti oleh serangkaian gempa susulan, yang berkekuatan sekitar  5 through 6 Mw pada patahan yang sama. Gempa utama tersebut juga disusul dengan gelombang pasang yang kemudian membanjiri sedikitnya 300 rumah penduduk dan bangunan publik di Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai sampai setinggi 1 meter.
Gempa besar kedua terjadi dengan kekuatan 7.8  Mw, pada 13 September (WIB) di daerah Kepulauan Mentawai, 2.526°LS 100.963°BT — 188 km dari Padang, Sumatra Barat, di kedalaman 10 km. Gelombang pasang yang terjadi di Thailand dan pengamatan ilmiah lainnya di Samudra Hindia setelah gempa kedua ini memicu peringatan tsunami kedua.


5. Gempa bumi di Sumatera Barat tahun 2009 berkekuatan 7,6 SR


Gempa Bumi Sumatera Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 SR di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, banyaknya 6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.

Tambahan:

Gempa bumi Singkil 2011

Gempa bumi Singkil 2011 yang terjadi 59 kilometer timur laut Singkil, Aceh Singkil, Aceh dengan kekuatan 6,6-6,7 Mw pada pukul 00:55 WIB pada 6 September 2011 (17:55 5 September 2011 UTC). Menurut BMKG, gempa ini berada di kedalaman 78 km Sedangkan menurut USGS, gempa ini berada di kedalaman 91 km.Gempa bumi ini dirasakan juga hingga Selangor, Kuala Lumpur, Perak, Kedah dan Penang di Malaysia. Intensitas adalah MM III di George Town, Penang dan MM II di Kuala Lumpur.Sampai hari kedua setelah gempa, data yang diperoleh dari catatan Posko Penganggulangan Bencana Subulussalam jumlah rumah yang rusak mencapai 2.281 unit (133 rusak berat). 74 sekolah rusak, dengan rincian 48 rusak berat, 26 rusak ringan. Selain itu, 31 rumah ibadah rusak berat atau Musalla, 49 rusak ringan, dan tujuh rusak.Sebanyak delapan kantor pemerintah rusak ringan dan tiga rusak parah. Lima pusat kesehatan rusak ringan, satu rusak berat, dan satu rusak. Kantor rumah sebanyak 16 unit masing-masing dari sembilan rusak ringan, 5 rusak sedang, dan 2 rusak berat. (**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar